- Back to Home »
- Gordang Sambilan (Kesenian Tradisional Suku Mandailing)
Posted by : niki iswanti
Selasa, 19 Juli 2016
Gordang Sambilan adalah salah satu kesenian Tradisional suku Mandailing. Gordang artinya gendang atau bedug sedangkan sambilan artinya sembilan. Gordang Sambilan terdiri dari sembilan Gendang atau
bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda sehingga menghasilkan
nada yang berbeda pula. Instrumen
musik tradisional ini dilengkapi dua buah ogung, satu doal dan tiga salempong
atau mongmongan. Juga dilengkapi alat tiup terbuat dari bambu dinamakan sarune
atau saleot dan sepasang simbal kecil yang dinamakan tali sasayat.
Dahulu gordang sambilan hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral,seiring
dengan berkembangya kultur sosial masyarakat saat ini gordang sambilan sudah
sering diperdengarkan baik dalam acara
pernikahan,penyambutan tamu,hari besar. Untuk membunyikan alat kesenian itu digunakan pemukul
terbuat dari kayu. Masingmasing gondang mempunyai nama sendiri. dan tidak sama
di semua tempat di seluruh Madina, karena masyarakat Mandailing yang hidup
dengan tradisi adat punya kebebasan untuk berbeda.
Gordang Sambilan salah satu pesona wisata di Kab.
Mandailing Natal (Madina), salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Bahkan
diakui pakar etnomusikologi sebagai satu ensambel musik teristimewa di dunia. Bagi
orang Mandailing, Gordang Sambilan merupakan adat sakral, bahkan dipandang
berkekuatan gaib yang dapat mendatangkan roh nenek moyang untuk memberi
pertolongan melalui medium atau semacam shaman yang dinamakan Sibaso. Tujuannya
meminta pertolongan roh nenek moyang, mengatasi kesulitan yang sedang menimpa
masyarakat, seperti penyakit menular. Juga digunakan untuk upacara meminta
hujan atau menghentikan hujan yang turun terlalu lama dan menimbulkan
kerusakan. Selain itu dipergunakan pula untuk upacara perkawinan yang dinamakan
Horja Godang Markaroan Boru dan untuk upacara kematian yang dinamakan Horja
Mambulungi.
Pada zaman animisme, Gordang Sambilan digunakan untuk
upacara memanggil roh nenek moyang apabila diperlukan pertolongannya. Upacara
tersebut dinamakan Paturuan Sibaso (memanggil roh untuk menyurupi medium
Sibaso). Tujuannya meminta pertolongan roh nenek moyang, mengatasi kesulitan
yang sedang menimpa masyarakat, seperti penyakit menular. Juga digunakan untuk
upacara meminta hujan atau menghentikan hujan yang turun terlalu lama dan
menimbulkan kerusakan. Selain itu dipergunakan pula untuk upacara perkawinan
yang dinamakan Horja Godang Markaroan Boru dan untuk upacara kematian yang
dinamakan Horja Mambulungi.
Penggunaan Gordang Sambilan untuk kedua upacara
tersebut, karena untuk kepentingan pribadi harus terlebih dahulu mendapat izin
dari pemimpin tradisional dinamakan Namora Natoras dan Raja sebagai kepala
pemerintahan. Oleh karena itu pada masa lalu, di setiap kerajaan di Mandailing
harus ada satu ensambel Gordang Sambilan yang ditempatkan di Sopo Godang (balai
sidang adat dan pemerintahan kerajaan), atau disatu bangunan khusus terletak di
dekat Bagas Godang (istana raja). Permohonan izin itu dilakukan melalaui suatu
musyawarah adat yang disebut Markobar Adat yang dihadiri tokoh-tokoh Namora
Natoras dan Raja berserta pihak yang akan menyelenggarakan upacara. Selain
harus mendapat izin dari Namora Natoras dan Raja, untuk penggunaan Gordang
Sambilan dalam kedua upacara harus disembelih paling sedikit satu ekor kerbau
jantan dewasa. Jika persyaratan tersebut tidak dipenuhi, maka Gordang Sambilan
tidak boleh digunakan untuk upacara kematian (Orja Mambulungi) hanya dua buah
yang terbesar dari instrumen Gordang Sambilan yang digunakan, yang dinamakan
Jangat. Tapi dalam konteks penyelenggaraan upacara kematian dinamakan Bombat. Penggunaan
Gordang Sambilan dalam upacara adat disertai peragaan bendabenda kebesaran
adat, seperti bendera adat yang dinamakan tonggol, payung kebesaran dinamakan
Payung Raranagan dan berbagai jenis senjata seperti pedang dan tombak yang
dinamakan Podang dan Tombak Sijabut.
Gordang Sambilan juga dapat digunakan mengiringi tari
yang dinamakan Sarama Penyatarama (orang yang melakukan tari sarama), kadang-kadang
mengalami kesurupan pada waktu menari karena dimasuki oleh roh nenek moyang.
Play Spades with the Borgata - Dr. Michael D'Angelo
BalasHapusFrom bet365 the start, each 과천 출장마사지 card is dealt face-down. The player to the dealer's left plays the most popular 거제 출장마사지 card, 상주 출장샵 the 평택 출장마사지 ace of clubs. This